Meluruskan Sejarah Dunia Tentang Asal-usul Kali Majapahit

Sejarah asal-usul Kali Majapahit yang diungkapkan kebanyakan orang, baik dari kalangan praktisi maupun peneliti Kali Majapahit, baik dari barat, Filiphina, maupun dari Indonesia, di dunia maya ataupun di dunia nyata, kebanyakan cenderung simpang-siur. Dari penulisan maupun pengemukaan sejarah asal-usul Kali Majapahit itu, terdapat beberapa kesalahan pandangan yang disebabkan sumber data yang kurang lengkap, karena mereka tak mempertimbangkan sumber foklor atau cerita rakyat yang disampaikan secera turun-temurun dari mulut ke mulut. Tetapi memang, untuk memahami foklor dibutuhkan kemampuan khusus dalam mengkaji simbol-simbol atau gejala-gejala simbolik menggunakan Ilmu Hermeneutika dan Semiotika, terus juga memiliki bekal keilmuan lain yang bisa mendukung pengungkapan fakta dari gejala-gejala simbolik maupun simbol-simbol yang ada bail dalam catatan sejarah maupun dalam cerita rakyat yang ada. Kalau tentang Kali Majapahit, yang dibutuhkan untuk pengungkapan fakta itu adalah ilmu dan pengetahuan spiritual, ilmu tentang strategi perang dan tata pemerintahan, juga ilmu sejarah tentang Majapahit, yang tidak ditangkap khalayak umum secara rasional. Tapi parahnya, orang-orang yang coba mengungkapkan tentang asal-usul Kali Majapahit, kebanyakan tidak paham detail sejarah Majapahit, karena tidak menelitinya dengan seksama, tapi hanya mendasarkan yang diungkapkannya berdasarkan catatan dan kata orang yang sudah ada, tanpa peduli bahwa catatan dan kata orang itu, jadi tak sesuai dengan sejarah yang ada. Makanya, tentang sejarah asal-usul Kali Majapahit ini jadi cenderung simpang-siur, tidak rasional, dan mengandung beberapa kesalahan yang fatal. Untuk itu, dalam video ini, saya coba luruskan dan ungkapkan kebenarannya. Semoga catatan ini bisa dijadikan rujukan bersama dan membuat Budaya Sendang dan Budaya Kali lebih diperhitungkan sebagai corak budaya yang intelektual dan rasional, karena budaya yang adi luhung dan bisa mempertinggi harkat dan martabat suatu bangsa menjadi besar adalah budaya yang rasional dan intelektual.